cara-budidaya-buah-naga
Buah naga merupakan salah satu tanaman yang sudah mulai ramai dikembangkan oleh petani. Buah ini sangat prospek untuk dikembangkan karena semakin disukai oleh konsumen. Selain mempunyai rasa yang khas terdapat juga manfaat buah naga yang sangat baik untuk kesehatan.

Untuk budidaya buah naga yang perlu dipersiapkan adalah bibit, lahan, tiang panjat, dan beberapa perlengkapan lainnya. Prosedur budidaya buah naga dimulai dari pembuatan bibit, pengolahan lahan, perawatan dan panen.

Adapun penjelasan mengenai Cara budidaya buah naga sebagai berikut:

1. Persiapan lahan
Sebelumnya buat dahulu tiang panjat dengan diameter 8-10 cm dan tinggi 2-2,5 m. Tiang panjat dapat terbuat dari beton, besi atau kayu yang kuat dan tidak mudah lapuk.

Persiapan lahan dapat dimulai dengan membuat lubang tanam dengan ukuran 40x40x40 cm. Jarak lubang tanam adalah 2m x 2,5 m dengan perkiraan terdapat 2000 tanaman per hektarnya.
Setelah lubang tanam dibuat masukkan tiang panjat ke dalam lobang dan uruk dengan tanah yang dicampur dengan pupuk kandang masak dengan dosis 5-10 kg.

Dan biarkan lubang tersebut selama kurang lebih 1 bulan sambil mempersiapkan bibitnya.

2. Persiapan Bibit
Agar lebih cepat, gunakan bibit dari hasil stek dengan kriteria batang sudah tua, mampu bereproduksi dengan baik, dan sehat. Potong bibit dengan ukuran 25-30 cm, pada ujung bagian bawah potong secara meruncing untuk mempercepat pertumbuhan akar. Setelah itu celupkan ujung bawah tadi pada larutan fungisida untuk mencegah serangan jamur.

Siapkan media tanam untuk bedengan bibit. Gemburkan tanah bedengan dan campur dengan pasir dan pupuk kandang kemudian aduk hingga rata.

Setelah media tanam jadi, tancapkan bibit buah naga tadi pada bedengan dengan kedalaman sekitar 5 cm. Usahakan jangan terlalu dalam agar tidak mudah busuk.

Lakukan penyiraman secara teratur. Setelah tumbuh akar bibit dapat diaplikasikan pada lahan.

3. Penanaman
Untuk satu tiang panjat dibutuhkan 4 bibit tanaman buah naga. Bibit ditanam mengitari tiang panjat, jarak antar tiang panjat dengan bibit tanaman sekitar 10 cm. Bibit dipindahkan dari bedeng penyemaian atau polybag. Gali tanah sedalam 10-15 cm, atau disesuaikan dengan ukuran bibit. Kemudian bibit diletakkan pada galian tersebut dan ditimbun dengan tanah sambil dipadatkan.

Setelah ke-4 bibit ditanam, ikat batang bibit tanaman tersebut sehingga menempel pada tiang panjat. Lakukan pengikatan setiap tanaman tumbuh menjulur sepanjang 20-30 cm. Pengikatan jangan terlalu kencang untuk memberi ruang gerak pertumbuhan tanaman dan agar tidak melukai batang.

4. PerawatanBerikan pengairan pada tahap awal pertumbuhan, pengairan dapat dilakukan dengan cara dikocor 1-2 kali sehari. Jangan sampai air menggenang terlalu lama, karena akan dapat menyebabkan pembusukan.

Pada awal pertumbuhan berikan pupuk kandang dari kotoran ayam dan pada saat berbunga dan berbuah berikan pupuk kandang dari kotoran kambing untuk mempercepat proses pembuahan.

Lakukan juga pemangkasan. Pangkas pada batang primer setelah tingginya mencapai penyangga dan tumbuhkan 2 cabang sekunder, lalu dari masing-masing cabang sekunder ditumbuhkan lagi cabang tersier yang nantinya akan menggantung. Tunas-tunas selain itulah yang dipangkas.

4. Pemanenan
Tanaman ini adalah tanaman jangka panjang. Tanaman mulai berbunga dan berbuah pada usia 1,5-2 tahun. Namun setelah itu pemanenan dapat dilakukan secara berkala tergantung dari daya produksi tanaman itu sendiri.

Buah naga yang siap panen berwarna merah mengkilap. Jumbai berwarna kemerahan dan warna hijau mulai berkurang.

Semoga petunjuk singkat mengenai cara budidaya buah naga ini dapat membantu para petani yang ingin membudidayakannya.

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan masukan email anda dibawah ini dan tentu saja gratis, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Info Buah Naga